--> Skip to main content

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur Intrinsik Cerepen -- Setelah kemarin admin jelaskan unsur intrinsik novel maka hari ini admin akan menjelaskan Unsur Intrinsik Cerpen. Kira-kira apakah sama unsur yang terkandung didalam sebuah cerpen dan sebuah novel? Maka disinilah kita perlu membahasnya. Pasalnya setiap guru dari sebuah instansi akan memberikan tugas yang berbeda-beda kepada muridnya. Baru-baru ini ditempat admin sendiri, ada guru yang menyuruh untuk mencari unsur intrinsik cerpen juru masak. Admin sendiri belum tahu pasti seperti apa ceritanya.

Unsur Intrinsik Novel

Cerpen adalah sebuah karangan pendek yang berbentuk prosa. Menurut Kosasih, dkk (2004:31) mengatakan bahwa cerpen menceritakan kehidupan tokoh yang disertai dengan hiruk pikuk permasalahannya. Pertikaian-pertikaian ringan, hal-hal yang menyenangkan, menyedihkan serta mengandung sebuah makna yang tidak pernah terlupakan menjadi jalan cerita dari cerpen.

Cerpen tergolong dalam prosa fiksi yang menceritakan seorang atau beberapa tokoh dalam situasi dan kondisi tertentu. Berbeda halnya dengan novel, cerpen sangatlah singkat ketika dibaca karena hanya berupa cerita pendek saja. Jadi satu kali baca kira-kira sudah selesai sedangkan novel harus dibaca berulang-ulang. Baca juga: Unsur Intrinsik Novel

Yap... oleh karena itu, mari kita bedah saja unsur pembangun dalam cerpen. Seperti halnya kemarin, admin refresh ulang biar tahu. Unsur pembangun cerpen terdiri dari unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen.

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur-unsur pembangun yang berasal dari cerpen itu sendiri. Jadi unsur intrinsik cerpen menyusun secara keseluruhan cerita yang dikandung didalam cerpen itu sendiri sehingga menjadi cerpen yang menarik untuk dibaca. Adapun unsur intrinsik cerpen adalah sebagai berikut.

Tema

Tema adalah sebuah gagasan ide dari cerpen itu sendiri. Tema mendasari hampir sebagian besar dalam penyusunan karya sastra. Tema dapat dikatakan sebagai jiwa dari seluruh jalan cerita. Tema disampaikan secara tersurat dan tersirat.

Amanat atau Pesan

Amanat adalah sebuah pesan moral yang disampaikan oleh penulis karya sastra melalui tulisannya. Sama halnya dengan tema, amanat disampaikan dengan dua cara. Kadang dengan secara tersurat kadang pula dengan cara tersirat.

Tokoh atau Penokohan

Tokoh adalah aktor/aktris didalam cerita yang sering mengalami permasalahan. Tokoh dibedakan menjadi beberap yaitu tokoh protagonis, tokoh yang membawa karakter baik dan tokoh antagonis, tokoh yang membawa karakter jahat. Ada lagi satu, yaitu tokoh tritagonis atau tokoh yang menjadi penengah dari tokoh antagonis dan protagonis.

Alur atau Plot

Plot adalah rangkaian cerita yang saling berkesinambungan yang membentuk jalan keseluruhan cerita. Alur terbagi menjadi dua berdasarkan urutan waktunya, yaitu alur konvensional dan nonkonvensional.

Latar atau Setting

Latar adalah segala hal yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan lingkungan yang merujuk pada keterangan, petunjuk dan pengacuan dimana terjadinya peristiwa dalam cerita terjadi. Biasanya latar akan terbagi menjadi tiga hal yaitu, latar tempat, latar waktu dan latar suasana.

Sudut Pandang atau Point of Views

Sudut pandang adalah peletakan cara memandang dan menyajikan tokoh dalam cerita dengan cara menempatkan diri pengarang pada posisi tertentu. Sudut pandang ada dua, yaitu sudut pandang orang pertama yang biasanya ditandai dengan kata "aku" sebagai tokoh utama dan sudut pandang orang ketiga yang biasanya mempunyai sifat orang ketiga serba tahu dan orang ketiga terbatas.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah ketepatan pemilihan kata, diksi, dan ejaan yang diambil oleh penulis dalam kaitannya untuk menghidupkan cerita yang dibuatnya agar menjadi cerita yang indah dan menarik. Gaya bahasa ini biasanya akan berkaitan dengan majas-majas. Gaya bahasa inilah biasanya yang menandai antara sastrawan yang satu dengan lainnya.

Sekian dulu bahasan tentang Unsur Intrinsik Cerpen. Semoga bermanfaat untuk belajar Anda. Jadi pada dasarnya antara cerpen dan novel, unsur intrinsiknya kurang lebih sama. Hal ini karena keduanya merupakan cerita fiksi yang berupa prosa. Baca juga: Perbedaan dan Persamaan Antara Pantun dan Gurindam
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar